Generasi Z (Gen Z) mulai mengadopsi tren digital detox dengan meninggalkan smartphone dan beralih ke dumbphone. Hal ini dikarenakan dumbphone menawarkan pengalaman pengguna yang lebih sederhana dan tidak adiktif, dengan fungsi dasar seperti panggilan dan pesan teks tanpa godaan media sosial. Studi menunjukkan hubungan antara penggunaan media sosial berlebihan dan masalah kesehatan mental seperti ADHD, depresi, kecemasan, dan kurang tidur.
Lars Silberbauer, Chief Marketing Officer Nokia Phones dan HMD Global, menyatakan bahwa meningkatnya penggunaan dumbphone mencerminkan kesadaran remaja akan dampak teknologi terhadap kesehatan mental. Selain itu, kecurigaan Gen Z terhadap teknologi yang memanen data juga memicu ketertarikan pada budaya retro seperti piringan hitam, kaset, dan dumbphone.
Pergerakan offlining juga terlihat dari penurunan penggunaan media sosial oleh Gen Z, dengan banyak dari mereka melaporkan peningkatan produktivitas setelah mengurangi waktu di layar smartphone. Meski demikian, offlining juga menimbulkan tantangan, seperti kesulitan mengakses layanan publik tanpa smartphone. nostalgia atas Nokia 3310, popularitas ponsel flip, dan peningkatan penjualan feature phone atau ponsel minimalis juga menunjukkan tren yang sama.
