Tepi Barat menjadi sorotan internasional ketika Israel memutuskan untuk menghalangi rencana kunjungan para menteri luar negeri dari negara-negara Arab ke wilayah tersebut. Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UAE), Mesir, dan Qatar dimaksudkan untuk menemui Otoritas Palestina (PA) di Kota Ramallah. Namun, Israel, berdasarkan laporan dari Axios, menolak bekerja sama dengan langkah-langkah yang dianggap membahayakan keamanannya. Pejabat senior Israel menyatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan kunjungan tersebut dilaksanakan.
Sebelumnya, pada 29 Mei 2025, Israel menyetujui pembangunan 22 permukiman di Tepi Barat yang diduduki sejak tahun 1967. Langkah ini diambil untuk memulihkan wilayah yang sebelumnya dievakuasi dan empat permukiman juga akan dibangun dekat perbatasan barat dengan Yordania. Sementara itu, para diplomat dari negara-negara Arab dan Turki dijadwalkan mengunjungi Tepi Barat untuk mempromosikan pembentukan negara Palestina. Tindakan Israel untuk mencegah kunjungan ini menunjukkan ketegangan yang terus meningkat di wilayah tersebut.
Sumber: Antara, Sputnik-OANA
