Skandal kredit fiktif di Ponorogo menjadi sorotan dengan penggunaan data palsu dari penerbitan KTP. Kejari Ponorogo menindaklanjuti laporan masyarakat terkait perubahan data KTP tanpa izin pemiliknya yang digunakan untuk mengajukan pinjaman ke PT Bank BRI Unit Pasar Pon Ponorogo. Modus ini semakin meresahkan karena menggunakan informasi pribadi untuk kepentingan yang tidak bertanggung jawab.
Kasi Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, mengungkapkan bahwa KTP yang seharusnya menjadi identitas pribadi dimanfaatkan tanpa seizin pemiliknya untuk mengajukan kredit. Warga yang menjadi korban melaporkan bahwa tiba-tiba mereka didatangi oleh penagih utang dengan jumlah pinjaman yang signifikan, padahal mereka tidak pernah mengajukan pinjaman sebelumnya. Kejari Ponorogo sedang melakukan perhitungan terkait potensi kerugian negara akibat praktik kredit fiktif ini.
Penggeledahan Kantor Dispendukcapil Ponorogo oleh Kejari Ponorogo menunjukkan seriusnya masalah ini. Kasus ini memberikan pesan keras terhadap pentingnya keamanan data administrasi kependudukan dan perbankan. Penyalahgunaan KTP sebagai identitas tunggal oleh pihak-pihak tertentu dapat berdampak luas pada keuangan negara dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga terkait.
