Tuesday, June 24, 2025

Kemandirian Antariksa dan Kepentingan Nasional Indonesia

Share

Kemandirian Antariksa Indonesia harus menjadi fokus utama dalam menghadapi perkembangan pesat teknologi global dan persaingan geopolitik yang semakin intensif dalam sektor antariksa. Diskusi publik bertajuk “Mewujudkan Kemandirian Antariksa Indonesia di Tengah Rivalitas Global” yang diselenggarakan oleh Center for International Relations Studies (CIReS), Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial dan Politik (LPPSP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menyoroti kompleksitas dan urgensi dari agenda nasional di bidang antariksa untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Dalam diskusi ini, kemandirian antariksa Indonesia menjadi tema sentral yang dibahas oleh para narasumber dari berbagai sektor.

Diawali dengan pembukaan oleh Prof. Semiarto Aji Sumiarto, Dekan FISIP Universitas Indonesia, beliau menegaskan bahwa kemandirian antariksa bukanlah lagi pilihan, namun menjadi keharusan strategis untuk menjaga kedaulatan Indonesia di tengah persaingan yang semakin ketat di luar angkasa. Diskusi dipandu oleh Vahd Nabyl Achmad Mulachela, S.IP., M.A., Plt. Kepala Pusat Strategi Kebijakan Multilateral di Kementerian Luar Negeri RI, menyoroti pentingnya penguasaan teknologi antariksa sebagai syarat mutlak untuk menjaga kedaulatan dan daya saing bangsa di masa depan. Perjalanan Indonesia dalam eksplorasi antariksa sejak 1960-an dan prestasi sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang meluncurkan satelit secara mandiri menunjukkan urgensi untuk menghadapi berbagai tantangan baru.

Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim menegaskan bahwa ruang antariksa telah menjadi domain strategis yang memiliki dampak langsung terhadap pertahanan, ekonomi, dan kedaulatan nasional. Indonesia perlu bergerak lebih proaktif dan memperkuat kerjasama lintas sektor untuk memanfaatkan potensi antariksa secara optimal. Asosiasi Antariksa Indonesia juga menyoroti perlunya Indonesia untuk mandiri dalam hal akses data, teknologi, dan peluncuran satelit untuk membangun ekosistem antariksa yang komprehensif. Kerjasama internasional, penguatan start-up lokal, dan regulasi yang konsisten menjadi kunci dalam menuju kemandirian antariksa Indonesia.

Dari sudut pandang legislatif, DPR RI menekankan perlunya Indonesia untuk membangun kapasitas teknologi, SDM, dan regulasi yang berdaulat dalam sektor antariksa. Kedaulatan vertical yang diperkuat melalui RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional (PRUN) menjadi langkah awal penting dalam memastikan Indonesia tidak hanya sebagai konsumen layanan antariksa asing. Sinergi antar berbagai sektor, peningkatan investasi R&D, dan kerjasama internasional menjadi kunci utama dalam menghadapi persaingan global di bidang antariksa.

Pentingnya Indonesia memiliki strategi yang komprehensif dalam mencapai kemandirian antariksa pun ditekankan oleh para ahli dan pemangku kepentingan. Dari penataan kelembagaan, regulasi yang kuat, hingga keberpihakan pada kerjasama lintas sektor menjadi bagian integral dalam mewujudkan visi kemandirian antariksa Indonesia. Semua pihak sepakat bahwa Indonesia harus segera melakukan langkah akselerasi strategis untuk membangun fondasi yang kokoh dalam menghadapi dinamika antariksa global.

Sumber: Strategi Kemandirian Antariksa Indonesia Dan Peran RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional Di Tengah Rivalitas Global
Sumber: Mewujudkan Kemandirian Antariksa Indonesia Di Tengah Rivalitas Global

Baca Lainnya

Semua Berita