Pesawat Yemen Airlines mengalami kehancuran akibat pengeboman Israel pada tanggal 7 Mei 2025. Direktur Jenderal Bandara Internasional Sanaa, Khaled Al-Shaif, mengonfirmasi bahwa serangan Israel yang menargetkan bandara tersebut pada Rabu telah menyebabkan pesawat pengangkut jamaah haji hancur. Akibatnya, sebanyak 800 jamaah asal Yaman tidak dapat melaksanakan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi. Selain itu, ribuan pasien yang akan berobat ke luar negeri juga terdampak oleh pemboman tersebut.
Pemerintah di Sanaa sangat mengutuk penargetan bandara oleh pesawat tempur Israel. Mereka menegaskan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Salah satu pesawat Yemenia Airways yang tersisa hancur total akibat serangan tersebut, yang membuat lalu lintas udara di bandara tersebut harus ditutup sepenuhnya.
Dengan delapan pesawat sipil yang telah hancur sejak agresi Israel di Yaman dimulai, pemerintah Yaman meminta PBB dan organisasi internasional terkait untuk bertanggung jawab atas serangan yang berulang kali terjadi terhadap bandara dan infrastruktur sipil lainnya. Mereka menyerukan reaksi internasional yang jelas dan tegas untuk mengutuk apa yang disebut sebagai “kejahatan tercela.” Tindakan agresif Israel terhadap Yaman telah menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keselamatan penerbangan sipil dan dampak yang lebih luas terhadap rute kemanusiaan dan ekonomi.
