Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjata baru yang diajukan oleh utusan AS, Steve Witkoff, sebagai langkah untuk mengakhiri agresi Israel di Jalur Gaza. Proposal ini mencakup gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pembentukan komite sipil. Hamas juga menunggu tanggapan resmi terhadap proposal tersebut. Selama kampanye genosida brutal Israel di Gaza, telah terjadi serangan terus-menerus, mengakibatkan ribuan korban tewas dan luka-luka. Gencatan senjata ini dapat memberikan kesempatan untuk memulai rekonstruksi Gaza dan mengakhiri pertumpahan darah.
Basem Naim dari Hamas mengkonfirmasi penerimaan proposal gencatan senjata tersebut. Proposal ini melibatkan pembebasan tawanan Israel dan pemulangan jenazah dalam pertukaran dengan tahanan Palestina, di bawah pengawasan mediator internasional. Pihak Amerika dan Hamas mempertimbangkan berbagai aspek proposal ini untuk mencapai kesepakatan yang dapat dijamin oleh Presiden AS, Donald Trump. Proses ini diharapkan memberikan harapan baru dalam mengakhiri konflik di Gaza dan memulai pembangunan kembali wilayah yang terkena dampak pengepungan dan kehancuran.
Selain itu, Steve Witkoff mengungkapkan bahwa Washington akan memberikan lembar persyaratan baru untuk perjanjian Gaza. Presiden Trump menekankan pentingnya menerima proposal tersebut demi kesejahteraan masyarakat Gaza. Dia juga menyoroti upaya pemerintah AS dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang terdampak konflik. Keputusan ini diambil dalam upaya untuk meredakan situasi krisis di Gaza dan memastikan pihak-pihak terlibat menerima kesepakatan yang diajukan.
