Elis Rodriguez, seorang pria berusia 30 tahun asal Chicago, telah menembak dua staf Kedutaan Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) di Washington DC. Pelaku tunggal ini telah ditahan setelah insiden tragis tersebut. Kepala Polisi Metropolitan Washington, Pamela Smith, mengonfirmasi identitasnya. Kedua korban tewas di dekat Capital Jewish Museum, Washington DC, pada Rabu malam. Rodriguez terdengar meneriakkan “Free, free Palestine!” saat melakukan penembakan.
Sebuah manifesto yang menjadi dasar dari tindakan Rodriguez telah muncul setelah peristiwa tersebut. Manifesto ini terinspirasi dari kata ‘halilintar’ dalam bahasa Indonesia. Diduga bahwa kekejaman Israel terhadap Palestina menjadi dasar dari aksi tragis ini. Manifesto tersebut pertama kali dibagikan oleh jurnalis independen AS, Ken Klippenstein. Isi manifesto yang diposting pada tanggal 20 Mei 2025 menjelaskan kekejaman yang dilakukan oleh Israel dan dampak negatifnya terhadap Palestina.
Kejadian ini memberikan warna lain terkait konflik Israel dan Palestina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Rodriguez menjadi sosok yang kontroversial setelah melakukan aksi penembakan tersebut. Keberadaan manifesto dan inspirasi dari bahasa Indonesia menunjukkan dampak global dari konflik tersebut. Semoga kejadian ini memberi pelajaran bagi semua pihak untuk menyelesaikan konflik secara damai tanpa kekerasan.