Komunikasi politik memegang peranan penting dalam aktivitas politik negara dan menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Komunikasi politik sendiri merupakan gabungan antara ilmu komunikasi dan politik yang memiliki tujuan mempengaruhi sikap, perilaku, dan pemikiran politik masyarakat. Proses komunikasi politik ini melibatkan penyampaian pesan-pesan politik baik secara verbal maupun non-verbal dari individu, kelompok, atau lembaga kepada khalayak luas. Pesan-pesan politik bisa berupa kebijakan pemerintah, program partai politik, atau opini yang sedang berkembang di masyarakat. Komunikasi politik juga merupakan komunikasi antara pihak yang memerintah dan yang diperintah, yang melibatkan komunikator dan komunikan politik.
Dalam komunikasi politik, terdapat lima unsur penting selain komunikator, yaitu pesan politik, media, komunikan, dan feedback. Pesan politik merupakan isi atau informasi yang disampaikan, sementara media adalah sarana untuk menyebarkan pesan politik. Komunikan merupakan penerima pesan politik dan feedback adalah respon dari komunikan setelah menerima pesan. Fungsi komunikasi politik sangat penting dalam menyampaikan informasi politik kepada masyarakat serta menjaga nilai-nilai tradisi dan norma politik yang menjadi dasar kehidupan berbangsa.
Komunikasi politik juga berperan dalam sosialisasi politik, pendidikan mengenai sistem politik, hak, dan kewajiban politik bagi masyarakat. Selain itu, komunikasi politik bersifat persuasif untuk mendorong perubahan sosial dan politik yang positif. Komunikasi politik juga berperan sebagai kontrol sosial dengan memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan meningkatkan partisipasi politik. Dengan demikian, komunikasi politik tidak hanya tentang penyampaian pesan, tetapi juga membentuk opini, memotivasi, dan menjaga stabilitas politik dalam masyarakat dan pemerintahan.
