Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) secara tegas menyatakan komitmennya dalam memisahkan pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kegiatan investasi. Langkah ini diambil sebagai respons atas kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan adanya tumpang tindih risiko. Holding Operasional bertanggung jawab atas pengelolaan BUMN, sementara Holding Investasi fokus pada pengembangan portofolio investasi. Menurut Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, investasi yang dilakukan oleh Danantara bersumber dari dividen BUMN dan bukan dari dana pihak ketiga.
Selain itu, pemisahan fungsi ini juga diharapkan dapat menjawab kekhawatiran publik terhadap risiko investasi terhadap BUMN. Saat ini, Danantara sedang melakukan pemetaan terhadap sektor-sektor strategis nasional untuk investasi jangka panjang. Dony memastikan bahwa operasional Danantara akan dilakukan secara profesional, transparan, dan bebas dari intervensi.
Proses seleksi kepengurusan Danantara dilakukan tanpa adanya intervensi dan berdasarkan asesmen yang profesional dan objektif. Harapannya, Danantara akan menjadi kekuatan baru dalam tata kelola BUMN dan investasi nasional. Holding Operasional akan dipimpin oleh Dony Oskaria, sementara Holding Investasi akan dikelola oleh Pandu Sjahrir.
