Indonesia berada di tengah-tengah ketegangan global yang kompleks. Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi sebuah pertarungan untuk memperebutkan dominasi global. Hal ini juga mempengaruhi hubungan antarnegara dan menciptakan ketegangan di seluruh dunia, termasuk di negara berkembang seperti Indonesia. Konflik antara Pakistan dan India juga semakin memanas, dengan isu senjata nuklir menjadi sorotan utama. Di dalam negeri, Indonesia mulai mengalami gejolak, terutama terkait isu internal TNI dan perpecahan di kalangan purnawirawan. Isu vaksin TBC yang dikembangkan oleh GlaxoSmithKline juga menimbulkan pertanyaan terkait transparansi dan motif di balik pengembangannya.
Semua gejolak yang terjadi, dari kebijakan aneh di tubuh TNI hingga isu-isu kesehatan global, mengarah pada satu hipotesis bahwa Indonesia sedang dipersiapkan untuk menjadi target destabilisasi global. Kehadiran Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dianggap dapat menjadi solusi untuk menjaga kedaulatan negara. DPA diharapkan dapat memberikan pertimbangan strategis kepada Presiden, berbeda dengan institusi penasehat lain yang cenderung bersifat politis. Kembalinya peran lembaga akademik sebagai penasehat kebijakan juga diperlukan dalam situasi seperti sekarang.
Indonesia diharapkan bisa menjadi bangsa yang mengambil peran aktif dalam kondisi global yang tengah berubah. Bangsa ini tidak boleh hanya menjadi penonton, melainkan harus hadir sebagai subjek sejarah. Kepemimpinan yang berani dan kuat, serta sistem pengambilan keputusan yang akal sehat dan berintegritas, adalah hal yang dibutuhkan Indonesia saat ini.SetBranchAddress
Sumber: Republika – Indonesia Dalam Bidikan: Antara Gejolak Global dan Runtuhnya Pilar Kedaulatan