Pemerintah Kota Padang terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, salah satunya dalam penyediaan lahan pemakaman. Pada tahun 2025 ini, Pemkot merencanakan penambahan lahan seluas 4 hektare di kawasan Air Dingin untuk dijadikan Taman Pemakaman Umum (TPU) baru. Langkah tersebut diambil karena kondisi dua dari tiga TPU utama di Kota Padang sudah penuh, yakni TPU Tunggul Hitam dan TPU Air Dingin. Saat ini, hanya TPU Bungus yang masih memiliki kapasitas, namun kurang diminati karena lokasinya yang jauh dari pusat kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Fadelan Fitra Masta, menyatakan harapannya agar lahan baru tersebut bisa segera direalisasikan tahun ini sebagai solusi atas keterbatasan lahan pemakaman yang semakin mendesak. Sebagai langkah nyata komitmen dalam memberikan pelayanan prima, Pemkot Padang telah menghapus retribusi pemakaman sejak Februari 2024. Sebelumnya, warga dikenakan biaya sebesar Rp200 ribu setiap dua tahun untuk satu makam.
Fadelan menambahkan bahwa langkah ini bermanfaat dalam meringankan beban masyarakat, khususnya dalam situasi masa berduka. Meskipun TPU Bungus memiliki luas sekitar 44 hektare, namun baru terisi sekitar 10 persen karena lokasinya yang jauh dari pusat kota. Oleh karena itu, keterbatasan kapasitas di dua TPU lainnya memaksa sebagian pemakaman dilakukan dengan sistem tumpang sari, yaitu penguburan jenazah baru di atas makam keluarga yang sudah ada.
Pemkot Padang juga tengah merancang kebijakan jangka panjang terkait pengelolaan makam, termasuk penataan zonasi dan pemanfaatan teknologi informasi agar sistem pemakaman menjadi lebih modern, transparan, dan efisien. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas layanan pemakaman dan memastikan ketersediaan lahan yang memadai untuk kebutuhan masyarakat.
