Monday, May 12, 2025

Pindai Mata Biometrik: Penjelasan dan Ancaman

Share

Aplikasi World App menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir karena menawarkan imbalan Rp800 ribu bagi mereka yang mau melakukan pemindaian mata. Teknologi ini digunakan untuk membangun sistem identitas digital global berbasis data biometrik yang disebut WorldID. Meskipun imbalan menarik ini ditawarkan, kekhawatiran tentang keamanan data pribadi muncul karena metode pemindaian biometrik pada mata. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menutup layanan WorldID dan WorldCoin untuk meninjau regulasi yang berlaku. Namun, apa sebenarnya pemindaian biometrik mata dan ancaman apa yang dapat timbul darinya?

Pemindaian biometrik adalah teknologi yang mengidentifikasi seseorang berdasarkan ciri fisik atau perilaku uniknya, seperti sidik jari, suara, wajah, atau pola iris mata. World App menggunakan pemindaian iris mata untuk menciptakan identitas digital yang unik untuk setiap individu. Meskipun menjanjikan keamanan yang tinggi, teknologi biometrik juga menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait privasi dan risiko penyalahgunaan data. Risiko peretasan juga muncul karena data biometrik bersifat permanen dan tidak dapat diubah jika dicuri.

Untuk mengurangi risiko penyalahgunaan, sistem biometrik mulai mengadopsi autentikasi berlapis dan penyimpanan data terenkripsi. Penekanan pada regulasi yang ketat dan edukasi publik juga sangat penting untuk memastikan teknologi ini digunakan secara etis dan tidak membahayakan privasi masyarakat. Dengan demikian, pemindaian mata biometrik adalah alat identifikasi canggih dan berguna yang harus digunakan dengan hati-hati demi melindungi data pribadi pengguna.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita