Monday, May 12, 2025

Apa itu Worldcoin dari World App dan risikonya?

Share

World App adalah aplikasi dan token digital Worldcoin yang sedang populer belakangan ini, termasuk di Indonesia. Imbalan finansial hingga Rp800 ribu ditawarkan kepada masyarakat yang mau melakukan pemindaian biometrik mata menggunakan perangkat khusus bernama Orb. World App merupakan dompet digital pertama dari ekosistem Worldcoin yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi Tools for Humanity (TFH) yang didirikan oleh Sam Altman, Alex Blania, dan Max Novendstern. Platform ini bertujuan untuk membangun jaringan ekonomi digital global berbasis identitas manusia yang diverifikasi. Melalui World App, pengguna dapat menggunakan beragam fitur, termasuk mengklaim token Worldcoin secara gratis setelah verifikasi identitas melalui pemindaian iris di pusat-pusat Orb di lebih dari 35 negara.

Ekosistem World terdiri dari empat komponen utama, yaitu World ID, World App, Worldcoin (WLD), dan World Chain. World ID adalah identitas digital berbasis biometrik yang membedakan manusia asli dengan bot atau kecerdasan buatan. World App adalah aplikasi dompet kripto yang memungkinkan pengguna mengelola identitas, aset digital, dan menggunakan fitur lainnya. Worldcoin merupakan token digital World yang dapat diklaim oleh pengguna yang telah diverifikasi. Sedangkan World Chain adalah blockchain human-first yang mendukung jaringan World di seluruh dunia.

Terkait dengan kekhawatiran privasi, Worldcoin memperkenalkan sistem Secure Multi-Party Computation (SMPC) pada Mei 2024 yang mengenkripsi dan menyebarkan data iris ke berbagai pihak penyimpan untuk mengurangi risiko. Di Indonesia sendiri, pemerintah telah membekukan aktivitas Worldcoin setelah adanya laporan mencurigakan terkait platform tersebut. Pemerintah sedang berusaha memahami persyaratan izin dan lisensi yang diperlukan, sementara Worldcoin menjalin dialog konstruktif dengan pemerintah.

Dengan potensi besar dalam mengembangkan sistem ekonomi digital global, Worldcoin memberikan terobosan di tengah perkembangan teknologi AI dan blockchain. Namun, tantangan besar terkait dengan perlindungan privasi dan regulasi yang ketat juga perlu dipertimbangkan oleh masyarakat sebelum memutuskan untuk berpartisipasi menggunakan data biometrik.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita