Monday, May 12, 2025

Kenali Attachment Avoidant untuk Hubungan Serius

Share

Saat hubungan mulai terasa semakin dekat dan serius, seringkali muncul keinginan untuk menarik diri, meskipun bukan karena kurangnya rasa sayang. Perasaan ini terkadang tiba-tiba muncul ketika hubungan seharusnya berkembang ke tahap yang lebih dalam. Fenomena ini dikenal sebagai avoidant attachment, yaitu pola keterikatan menghindar yang biasanya berkembang sejak masa kanak-kanak akibat kurangnya respons emosional yang sensitif dari orang tua atau pengasuh. Anak-anak dengan avoidant attachment cenderung tumbuh menjadi individu yang sangat mandiri secara fisik dan emosional.

Gaya keterikatan ini juga dapat terbawa hingga usia dewasa, dengan beberapa tanda yang sering terlihat seperti menghindari kedekatan emosional dalam hubungan, menekan perasaan negatif, menarik diri dari percakapan yang tidak nyaman, hingga fokus pada kebutuhan dan kenyamanan diri sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa avoidant attachment dapat berdampak pada kualitas hubungan di usia lanjut, dengan pria lansia lebih rentan terhadap efek negatifnya.

Avoidant attachment biasanya berkembang karena anak sering mengalami penolakan atau pengabaian emosional dari orang tua atau pengasuh, sehingga mereka belajar untuk menekan keinginan mendapatkan dukungan dan mengandalkan diri sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan koneksi dengan kebutuhan emosional mereka sendiri, dan membangun pola pikir bahwa bergantung pada orang lain adalah sesuatu yang berisiko. Oleh karena itu, penting untuk memahami tanda-tanda avoidant attachment dan mengatasi akar penyebabnya untuk hubungan yang lebih sehat.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita