Belakangan ini, warga Sumenep dihebohkan dengan operasi penyitaan kendaraan bermotor yang tidak membayar pajaknya. Operasi gabungan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Sumenep, dan Jasa Raharja dilakukan di beberapa titik di jalan raya Sumenep. Tujuan dari operasi ini bukan hanya menindak pelanggaran lalu lintas, tetapi juga untuk menertibkan pajak kendaraan bermotor.
Kabarnya, sepeda motor yang tidak membayar pajak dibawa ke mobil polisi, menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat. Banyak percakapan di grup WhatsApp mengenai operasi ini, dengan sebagian orang memilih tidak menggunakan sepeda motor yang belum membayar pajak, sementara lainnya meragukan tujuan operasi ini.
Namun, Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda, membantah bahwa operasi tersebut bertujuan untuk menyita kendaraan bermotornya. Ia menjelaskan bahwa kewenangan mengenai pajak kendaraan bermotor berada di tangan Bapenda, bukan polisi. Kendaraan yang disita selama operasi bukan karena pajaknya belum dibayar, tetapi karena pengendara tidak dapat menunjukkan dokumen resmi kendaraan.
Rivanda menegaskan bahwa pihaknya hanya memberikan teguran kepada pemilik kendaraan yang pajaknya mati untuk segera membayar. Operasi ini bukan untuk menyita kendaraan, melainkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membayar pajak. Dengan demikian, kekhawatiran sebagian orang terhadap operasi ini bisa diatasi dengan penjelasan dari pihak berwenang.
