Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengumumkan beroperasinya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Dengan adanya BPI Danantara, semua aset pemerintah termasuk yang sebelumnya dikelola oleh Kemensetneg seperti Gelora Bung Karno (GBK) dan kawasan hunian serta perkantoran di Kemayoran akan dialihkan ke dalam satu wadah manajemen. Hal ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan saat Townhall Danantara beberapa hari sebelumnya.
Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa proses pemindahan aset ini membutuhkan waktu karena aset-aset yang sebelumnya berada di bawah Kemensetneg memiliki orientasi pengelolaan yang berbeda dengan BUMN. Aset GBK yang saat ini merupakan badan layanan umum (BLU) yang dikelola Kemensetneg membutuhkan persiapan teknis yang matang untuk dialihkan ke Danantara. Proses pengalihan ini memerlukan pertimbangan yang cermat untuk memastikan semua aset pemerintah dapat dikelola dengan efisien dan optimal sesuai dengan arahan presiden.
Dengan adanya BPI Danantara, diharapkan manajemen aset pemerintah akan menjadi lebih terintegrasi dan efektif. Peralihan pengelolaan aset seperti GBK adalah langkah strategis dalam meningkatkan kinerja manajemen aset pemerintah sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan nasional. Para pihak terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk menyukseskan proses pemindahan aset ini sehingga tujuan dari pembentukan BPI Danantara dapat tercapai dengan baik.
