Anggota TPNPB di Teluk Bintuni
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menanggapi penembakan jajarannya di Teluk Bintuni, Papua barat, Ahad (27/4/2025) yang diduga dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Komnas HAM, Anis Hidayah, menyatakan bahwa Komnas HAM telah berkoordinasi dengan Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, yang merupakan korban dari insiden penembakan tersebut. Anis menegaskan penyesalannya atas peristiwa tersebut dan memastikan evakuasi yang dilakukan pada Frits Ramandey.
Anis juga menekankan pentingnya pendekatan tanpa kekerasan dalam menanggapi situasi di Papua, serta mendorong aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Papua. Tujuannya adalah untuk menciptakan kedamaian di Papua sebagaimana diinginkan bersama. Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, menceritakan pengalamannya saat ditembak oleh OPM dalam pencarian Kasat Reskrim Polres Bintuni, Iptu Tomi Marbun, yang hilang di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat.
Frits menjelaskan bahwa Komnas HAM memiliki kepentingan untuk memastikan proses pencarian Tomi Marbun memenuhi standar dan memberikan kepastian atas hilangnya. Sebagai Ketua Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits terlibat dalam upaya pencarian Tomi Marbun yang hilang selama empat bulan. Setelah insiden penembakan, Frits dan timnya dievakuasi ke lokasi yang aman di Distrik Moskona. Sumber : Antara.
