Teknik mencuci celana jeans dengan air laut, atau yang dikenal dengan istilah sea wash, semakin menarik perhatian kalangan pencinta denim khususnya raw denim. Sea wash merupakan metode mencuci jeans menggunakan air laut dan pasir pantai guna menghasilkan efek fading (pemudaran warna) yang alami. Dengan memanfaatkan sifat abrasif pasir dan garam laut, teknik ini dipercaya mampu menciptakan tampilan denim yang lebih unik dan weathered, atau tampak terpakai alami karena paparan lingkungan.
Secara umum, teknik ini dilakukan dengan cara mengenakan jeans dan langsung masuk ke laut. Setelah jeans basah, pemakai kemudian menggosokkan pasir pantai ke permukaan kain, lalu membilas kembali jeans tersebut di air laut. Tahap akhir biasanya melibatkan bilasan dengan air tawar untuk menghilangkan sisa garam dan pasir. Ritual ini sudah menjadi bagian dari tradisi dalam komunitas raw denim global dan mendapat diskusi di forum daring seperti Superfuture sejak tahun 2006.
Meski menghasilkan efek fading yang dramatis, teknik sea wash memiliki risiko karena paparan pasir dan garam dapat mempercepat keausan pada serat kain. Beberapa merek denim merekomendasikan pencucian menggunakan mesin setiap 45 hingga 60 kali pakai untuk menjaga ketahanan material. Para ahli menyatakan bahwa mencuci jeans secara berkala dengan mesin dan deterjen ringan membantu menjaga kebersihan dan kesehatan serat kain.
Pemilihan antara mencuci jeans dengan metode sea wash atau cara konvensional merupakan pilihan pribadi, namun dari sisi fungsionalitas dan ketahanan pakaian, mencuci dengan mesin tetap menjadi metode paling dianjurkan. Dengan segala keunikannya, teknik sea wash menjadi cerminan filosofi hidup dalam dunia raw denim: menerima perubahan, merayakan ketidaksempurnaan, dan menjadikan pakaian sebagai bagian dari perjalanan hidup pemakainya.