Di era modern ini, teknologi terus berkembang pesat dan salah satunya adalah kecerdasan buatan atau AI. Peran AI sudah merasuk ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari rekomendasi hiburan hingga prediksi cuaca. Sementara dulu teknologi ini terasa jauh dan hanya digunakan oleh perusahaan besar, kini AI telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, mahasiswa sebagai generasi muda perlu memiliki pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan AI agar dapat bersaing dalam era digital yang semakin maju.
Wamenkomdigi Nezar Patria menekankan pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi masa depan yang diwarnai oleh AI. Potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2030 diproyeksikan mencapai Rp5.000 triliun, dengan AI sebagai faktor yang mampu meningkatkan produktivitas hingga 3,5 persen. Melihat potensi dan peluang yang begitu besar ini, mahasiswa tidak hanya diharapkan menjadi pengguna AI, tetapi juga pengembang dan pelaku aktif dalam memanfaatkan teknologi AI tersebut.
Bagi mereka yang belum familiar, kecerdasan buatan atau AI adalah teknologi yang mampu bekerja seperti manusia, mulai dari memecahkan masalah, mengenali gambar, menulis, hingga membuat prediksi berdasarkan data. AI berfungsi untuk menganalisis data-data besar dari berbagai sumber dan membantu dalam meningkatkan efisiensi dan kecepatan berbagai pekerjaan. Contoh penggunaan AI antara lain dalam layanan pelanggan yang mampu memberikan jawaban otomatis, pembuatan gambar atau teks untuk keperluan promosi, serta memberikan saran yang cerdas berdasarkan data yang terkumpul.
Mahasiswa dituntut untuk melek AI dengan alasan bahwa teknologi ini akan semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, peluang karier di bidang digital terus bertumbuh, AI mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi, Indonesia menuju transformasi digital, dan agar tidak tertinggal perkembangan zaman. Dengan pemahaman yang baik mengenai AI, mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang semakin diwarnai oleh teknologi AI.
