Belakangan ini, ramai pemberitaan terkait konsorsium investasi Korea Selatan (Korsel) yang dipimpin oleh LG mundur dari proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani klarifikasi bahwa LG Energy Solution tidak mengundurkan diri dari sebagian investasinya di proyek ekosistem baterai, tetapi sebenarnya Pemerintah Indonesia yang meminta LG untuk mundur. Keputusan ini diambil berdasarkan surat resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang diterbitkan pada tanggal 31 Januari 2025. Alasannya adalah karena negosiasi proyek tersebut telah berlangsung terlalu lama, dan pemerintah menginginkan percepatan dalam pengembangan proyek tersebut.
Rosan juga menjelaskan bahwa surat tersebut diterbitkan karena investor China Huayou telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam sektor ekosistem baterai di Indonesia. Huayou sebelumnya telah menunjukkan keinginan untuk menjadi bagian dari konsorsium proyek baterai di Indonesia sejak tahun 2024. Dengan demikian, dalam konsorsium LG sekarang, Huayou menjadi leading consortium.
Rosan telah bertemu langsung dengan perwakilan dari Huayou dan menyatakan bahwa hasil pertemuan keduanya berlangsung positif. Huayou tertarik untuk berinvestasi karena mereka memiliki teknologi yang sesuai dan telah memiliki pengalaman dalam berinvestasi di Indonesia di sektor yang sama sebelumnya. Melalui langkah ini, diharapkan proyek ekosistem baterai di Indonesia dapat terus berkembang ke depan.
