Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok telah menciptakan ketegangan di pasar global dengan diterapkannya kebijakan tarif resiprokal yang meningkatkan volatilitas. Namun, di tengah gejolak ekonomi ini, Bitcoin menunjukkan keberanian yang luar biasa sebagai aset yang menarik untuk investasi kripto.
Fyqieh Fachrur, seorang trader di Tokocrypto, menyoroti bahwa saat ini adalah waktu yang potensial bagi investor untuk melakukan diversifikasi portofolio mereka ke kripto, terutama Bitcoin (BTC). Dia mencatat bahwa Bitcoin tetap stabil di atas USD 80.000, sementara aset tradisional lainnya mengalami penurunan yang lebih signifikan sebagai dampak dari kebijakan Presiden Trump.
Namun, performa Bitcoin yang tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global menguatkan posisinya sebagai safe haven asset digital yang tidak terpengaruh oleh regulasi bank sentral. Perkembangan struktural dalam ekosistem kripto seperti pembelian Bitcoin senilai USD 36,7 juta oleh BlackRock dalam sehari menunjukkan adanya minat dari institusi besar. Jumlah kepemilikan Bitcoin oleh perusahaan publik juga mengalami kenaikan signifikan, menandakan minat yang kuat dalam kripto pada kuartal pertama 2025.