Sunday, September 21, 2025

3 Tujuan Strategis Perlawanan Warga Palestina menolak Pengusiran

Share

Babak baru perang antara Hamas dan Israel telah kembali terjadi, dengan Israel menggunakan teknologi militer canggih yang didukung oleh Amerika untuk menggempur Gaza dan Tepi Barat Palestina. Meskipun hanya dilengkapi dengan senjata sederhana, pemimpin gerakan perlawanan Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, menegaskan komitmen untuk gencatan senjata sekaligus pendirian negara Palestina yang merdeka sepenuhnya. Dalam pidatonya, Al-Hayya menolak segala tawaran yang merendahkan martabat rakyat Palestina, serta menegaskan bahwa senjata tetap akan menjadi milik rakyat dan negara Palestina untuk melindungi hak-hak mereka.

Al-Hayya juga mengumumkan bahwa Hamas menerima usulan gencatan senjata dari para mediator dan berharap upaya tersebut tidak akan digagalkan oleh pendudukan Israel. Gerakan perlawanan Palestina, termasuk Hamas, telah aktif dalam negosiasi dengan Israel melalui mediator selama setahun setengah dengan tujuan menghentikan agresi terhadap Gaza, memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina atas tanah air mereka, serta membebaskan tahanan dari penjara Israel.

Tidak hanya itu, Al-Hayya juga menyoroti upaya gerakan tersebut dalam mencapai persatuan rakyat Palestina dengan berkomunikasi dengan Rusia dan China untuk membentuk pemerintahan konsensus nasional yang melibatkan para ahli. Semua langkah ini diambil dengan tujuan mencapai perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina. Perang yang terjadi harusnya tidak membuahkan kehancuran, namun harus membawa pemecahan dan solusi yang berkelanjutan.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita