Serangan udara Israel di Lebanon selatan pada 22 Maret 2025 menyebabkan bangunan rusak dan korban jiwa di kalangan warga sipil. Qatar mengecam serangan tersebut melalui komunikasi antara Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, dengan Perdana Menteri Lebanon, Nawaf Salam. Mereka membahas kerja sama antara kedua negara, kesepakatan gencatan senjata, dan pernyataan dukungan terhadap Lebanon. Israel dilaporkan menargetkan Lebanon selatan sebagai tanggapan atas serangan roket dari Lebanon. Gencatan senjata yang rapuh antara kedua negara telah dilanggar beberapa kali, dengan Israel menolak menarik pasukannya dari Lebanon selatan sesuai kesepakatan sebelumnya. Serangan udara tersebut meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dan menimbulkan kekhawatiran akan kestabilan regional.

Share
Baca Lainnya