Tentara Israel melakukan operasi darat terbatas di Jalur Gaza untuk merebut kembali wilayah penting. Operasi ini diluncurkan setelah pengeboman udara menghancurkan gencatan senjata selama dua bulan. Israel menuduh Hamas menolak membebaskan sandera dan menolak tawaran mediator, sementara Hamas menuduh Netanyahu membatalkan gencatan senjata. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan mereka memulai kegiatan darat di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan untuk menciptakan zona keamanan. Hamas menilai serangan ini sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata, tetapi tetap berkomitmen pada perjanjian yang ditandatangani pada bulan Januari dengan Israel.