Sunday, September 21, 2025

Tragedi Israel Membunuh Bayi Gaza: Berita Terbaru

Share

Serangan pesawat tak berawak Israel telah menewaskan seorang bayi Palestina berusia dua tahun di Asdaa, sebelah barat Khan Younis di Jalur Gaza selatan. Sejauh ini, anak-anak menjadi korban terbanyak dalam agresi Israel selepas gencatan senjata. Menurut kantor berita WAFA, pesawat tak berawak itu melukai kepala Omar Qassem Talab Abu Sharqiyya yang berusia dua setengah tahun. Abu Sharqiyyah dilarikan ke Rumah Sakit Kuwait di negara tetangga Rafah, di mana petugas medis menyatakan dia meninggal tak lama kemudian. Israel mengakhiri gencatan senjata di Gaza dan melanjutkan perangnya di Gaza pada hari Selasa, melakukan gelombang serangan udara yang telah menewaskan ratusan warga Palestina, termasuk anak-anak. Menurut Kementerian Kesehatan, setidaknya 436 orang yang syahid dalam serangan Israel telah dibawa ke rumah sakit sejak Israel kembali melancarkan serangannya ke Gaza, termasuk 183 anak, 125 pria, 94 wanita, dan 34 orang lanjut usia.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memperingatkan bahwa petugas medis kesulitan menangani peningkatan tajam jumlah korban selama 36 jam terakhir akibat berlanjutnya serangan Israel di Jalur Gaza. “Karena penangguhan bantuan kemanusiaan ke Gaza baru-baru ini, stok pasokan medis telah menurun secara signifikan dan yang lebih parah lagi, staf rumah sakit berjuang untuk mengatasi peningkatan tajam jumlah korban,” kata ICRC dalam sebuah pernyataan. Petugas medis menceritakan kepada Aljazirah, melihat tubuh orang-orang yang terpotong-potong di dalam sebuah kendaraan di Rafah setelah terkena serangan Israel semalam. Warga negara Bulgaria yang bekerja untuk PBB juga dilaporkan gugur dalam serangan terbaru Israel di Gaza, Kementerian Luar Negeri Bulgaria telah mengkonfirmasi. Lima orang terluka dalam serangan itu.

Militer Israel mengatakan eskalasi yang sedang berlangsung di Gaza dimaksudkan untuk menciptakan “penyangga sebagian” di wilayah tersebut. Dalam sebuah postingan di X, militer menulis bahwa selama 24 jam terakhir, pasukannya “telah memulai operasi darat terfokus di tengah Jalur Gaza dan di selatan dengan tujuan memperluas wilayah keamanan dan menciptakan penyangga parsial antara utara dan selatan Jalur”. Presiden Prancis Emmanuel Macron telah membahas serangan baru Israel di Gaza dalam konferensi pers bersama dengan Raja Abdullah dari Yordania di Paris. “Dimulainya kembali serangan udara Israel merupakan langkah mundur yang dramatis, yang sekali lagi menjerumuskan rakyat Gaza ke dalam teror pemboman,” katanya, seraya menekankan perlunya gencatan senjata segera.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita