Dalam dunia penerbangan, beberapa bandara memiliki tantangan tersendiri dengan medan yang ekstrem bagi pilot dan penumpang. Mulai dari landasan pacu yang berbatasan langsung dengan pantai hingga yang berada di ketinggian luar biasa, berikut adalah tujuh bandara paling ekstrem di dunia.
Pertama, Princess Juliana International Airport – St. Maarten terkenal karena lokasinya yang sangat dekat dengan Pantai Maho. Landasan pacu hanya sepanjang 2.300 meter, membuat pendaratan pesawat harus dilakukan dengan sangat rendah di atas pantai sebelum mencapai landasan. Hal ini memberikan tantangan bagi pilot yang membutuhkan presisi tinggi dalam mengendalikan pesawat.
Kedua, St. Helena Airport – St. Helena, Ascension, dan Tristan da Cunha terletak di Pulau St. Helena, yang sangat terpencil. Cuaca ekstrem dan angin kencang membuat pendaratan di sini sangat menantang, sehingga pilot harus memiliki pelatihan khusus.
Kemudian, Barra Airport – Eoligarry, Skotlandia adalah satu-satunya bandara di dunia yang menggunakan pantai sebagai landasan pacu. Pendaratan di sini sulit karena faktor cuaca yang sering berubah dan dapat digunakan hanya ketika air laut surut.
Gibraltar International Airport – Gibraltar memiliki jalan raya utama yang melintas di tengah landasan pacu, sehingga harus ditutup setiap kali ada pesawat lepas landas atau mendarat. Bandara ini juga dihadapkan pada tantangan angin kencang dari Selat Gibraltar.
Selanjutnya, Tenzing-Hillary Airport – Lukla, Nepal terkenal sebagai gerbang menuju Gunung Everest dan dianggap sebagai salah satu bandara paling berbahaya di dunia. Dikelilingi oleh pegunungan tinggi, pilot harus memiliki keterampilan luar biasa untuk mendarat dengan aman di landasan pacu yang pendek.
Ice Runway – McMurdo Station, Antartika terletak di salah satu tempat paling ekstrem di dunia. Dengan suhu yang sangat rendah dan lapisan es sebagai landasan pacu, hanya pesawat tertentu yang dapat mendarat di sini. Landasan pacu harus dibangun ulang setiap tahunnya karena perubahan kondisi es.
Terakhir, Paro International Airport – Bhutan dikelilingi oleh pegunungan Himalaya dengan ketinggian mencapai 5.500 meter. Pendaratan di sini harus dilakukan secara manual tanpa bantuan radar, dan pilot harus bermanuver dengan hati-hati melalui lembah sempit sebelum mencapai landasan pacu.
Ke tujuh bandara tersebut menunjukkan betapa tantangan dalam dunia penerbangan tidak hanya berasal dari teknologi, tetapi juga dari faktor alam dan lokasi. Pilot yang bertugas di bandara semacam itu harus memiliki keterampilan yang tinggi dan pengalaman yang luar biasa untuk memastikan keselamatan penerbangan. Mendarat atau lepas landas di bandara ekstrem ini tentu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan!