Selama bulan Ramadan, keberadaan fenomena kenakalan remaja seperti perang sarung dan balap sepeda angin di Surabaya telah mendapat perhatian dari Wali Kota, Eri Cahyadi. Pemerintah Kota Surabaya menegaskan akan memberlakukan sanksi tegas bagi pelaku, salah satunya adalah merawat pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Liponsos dan membawa mereka ke makam untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsekuensi perbuatan mereka. Eri menekankan pentingnya penyadaran fisik dan batin bagi anak-anak dan remaja ini, sehingga sanksi yang diberikan juga dirancang untuk memberikan pembelajaran dan bukan sekadar hukuman. Untuk mengurangi kenakalan remaja selama bulan Ramadan, Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan TNI-Polri dan Satpol PP dalam upaya penertiban dan patroli. Eri juga mengajak orang tua untuk berperan aktif dalam mencegah anak-anak keluar rumah pada malam hari, sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya perbuatan negatif di tengah masyarakat. Semua tindakan ini dilakukan dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif selama bulan suci Ramadan.
Share
Baca Lainnya