Seorang remaja putri asal Dusun Ngaglik Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar, AW (14), mengalami nasib nahas saat dikeroyok oleh tiga remaja putri lainnya. Kejadian itu terjadi karena salah seorang pelaku merasa kesal ketika akun media sosial sang pacar diikuti oleh AW. Aksi kekerasan tersebut, yang direkam dan viral di media sosial, membuat korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian setelah awalnya menahan rasa takut.
Polres Blitar Kota mengonfirmasi kejadian tersebut, dimana korban awalnya tidak berani melaporkan kejadian pada 27 Februari 2025 lalu. Namun setelah video kekerasan terhadap dirinya tersebar luas, korban dan keluarganya akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut. Para pelaku diduga telah merencanakan aksinya, mengajak korban pergi ke suatu lokasi sebelum kemudian memukulinya secara brutal.
Berdasarkan informasi yang diungkapkan, motif dari aksi bullying ini adalah karena korban memfollow akun pacar salah satu pelaku. Hal ini memicu kemarahan pelaku dan meresahkan korban dengan aksi kekerasan fisik dan verbal. Video yang beredar menunjukkan bahwa korban tidak hanya mendapat pukulan, namun juga dianiaya dengan ucapan dan umpatan yang tidak pantas. Case bullying dan pengeroyokan ini menjadi peringatan penting tentang dampak negatif dari tindakan kekerasan dan intimidasi di media sosial.
