Raja begal dan curanmor yang ditembak mati oleh Jatanras Polda Jawa Timur, telah terbukti selalu menghabiskan uang hasil kejahatannya untuk berpesta. Pelaku berinisial Y (30) sering mengunjungi diskotek Surabaya setelah melakukan aksinya di Jombang, Gresik, Bangkalan, dan Surabaya. Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur mengungkapkan bahwa pelaku Y (30) kerap mencuri kendaraan motor dan beraksi sebagai jambret sejak tahun 2018. Beberapa anggota komplotannya sudah berhasil ditangkap oleh kepolisian.
Y (30) yang saat ini telah meninggal dunia di RS Bhayangkara pernah sebelumnya beberapa kali masuk penjara dan dikenal sebagai pelaku yang lincah. Ia seringkali melarikan diri dari kejaran polisi, termasuk ketika Polres Bangkalan hendak menangkapnya. Sebelum melancarkan aksinya, pelaku Y selalu mengonsumsi sabu-sabu. Pada Jumat pagi, petugas Jatanras Polda Jatim terpaksa menembak mati Y (30) yang hendak membacok anggota polisi saat akan diamankan di Surabaya. AKBP Arbaridi Jumhur menyebut Y (30) sebagai otak dari komplotan bandit curanmor yang sangat lincah dan aktif beraksi hingga 4 kali dalam seminggu.
