Monday, March 24, 2025

Manfaat dan Potensi Cabe Jawa di Era Modern

Share

Kehidupan kuliner masyarakat Nusantara pada masa Kerajaan Majapahit (1293–1527 M) sangatlah menarik untuk dipelajari. Pada masa itu, cabai merah atau cabai rawit yang kini menjadi bumbu utama dalam masakan pedas belum dikenal. Sebaliknya, bumbu kepedasan utama berasal dari rempah lokal seperti cabe jawa, lada hitam, jahe, dan andaliman. Meskipun cabai modern bukan tanaman asli Indonesia dan pertama kali dibawa ke Eropa oleh Christopher Columbus pada 1493, cabai baru mulai diterima sebagai bumbu dapur pada abad ke-18. Cabe jawa, walaupun telah tergeser oleh cabai modern, masih memiliki potensi besar dengan harga yang lebih tinggi dan manfaat kesehatan yang kaya. Industri jamu, farmasi, dan makanan sehat merupakan peluang bagi cabe jawa untuk kembali diperhitungkan. Namun, tantangan seperti kurangnya modal, keterbatasan air, regenerasi petani, dan kurangnya inovasi dalam pengolahan perlu diatasi agar cabe jawa dapat kembali bersinar. Strategi yang terintegrasi, diversifikasi produk, penguatan pasar, dan edukasi pertanian bagi generasi muda menjadi kunci untuk memulihkan kejayaan cabe jawa dalam industri jamu dan makanan sehat.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita