Wednesday, March 26, 2025

Apakah Anak Anda Terlalu Aktif Online? Temukan Risikonya!

Share

Penggunaan internet di kalangan anak-anak Indonesia terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan kemudahan akses digital. Berdasarkan laporan Profil Anak Indonesia 2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), anak-anak mencakup 28,65 persen dari total populasi Indonesia, setara dengan 79,8 juta jiwa. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024 juga mengungkap bahwa penetrasi internet di kalangan Generasi Z (lahir 1997-2012) telah mencapai 87,02 persen. Meskipun internet memberikan banyak manfaat bagi anak-anak, peningkatan akses ini juga menghadirkan sejumlah risiko yang perlu diwaspadai.

Risiko tersebut termasuk gangguan konsentrasi dan risiko ADHD, dampak pada perkembangan kognitif, serta potensi paparan konten yang tidak pantas, cyberbullying, dan kecanduan digital. Orang tua memiliki peran penting dalam mengontrol dan membimbing anak saat bermedia sosial. Pengawasan aktivitas anak, memberikan batasan waktu layar, serta edukasi tentang literasi digital sangat penting dalam mengurangi dampak negatif media sosial. Regulasi yang lebih ketat dan pembatasan usia juga dibutuhkan untuk memastikan keamanan anak dalam menggunakan internet. Kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi anak-anak. Semua langkah ini bertujuan untuk menjaga anak-anak dari risiko negatif internet yang bisa membahayakan kesehatan mental dan perkembangan mereka di masa depan.

Baca Lainnya

Semua Berita