Sunday, September 21, 2025

Mengungkap Dilema Krisis Identitas Budaya di Indonesia

Share

Memahami dan mendefinisikan kebudayaan sebagai proses pemaknaan dalam sebuah kajian budaya menjadi hal yang penting. Kebudayaan dipandang bukan hanya sebagai warisan turun-temurun, melainkan juga sebagai interaksi sosial yang terjadi dalam situasi tertentu. Eksistensi kebudayaan sangat dipengaruhi oleh karakter kekuasaan dan interaksi yang dinamis. Globalisasi menjadi faktor penting dalam perkembangan kebudayaan, dimana era globalisasi ditandai dengan banyak interaksi antarbudaya. Dalam menghadapi perbedaan kebudayaan, sikap bijak dan penghormatan terhadap individu atau kelompok lain menjadi hal yang penting. Namun, di Indonesia terjadi ketidaksejajaran antara realitas kebudayaan dengan harapan. Krisis identitas adalah tantangan yang muncul, yang merupakan konflik penting dalam pembentukan identitas manusia. Faktor globalisasi dan perubahan sosial memperkuat krisis identitas, salah satunya adalah erosi budaya lokal. Erosi budaya lokal terjadi akibat globalisasi yang membawa pengaruh budaya asing, terutama dalam penggunaan bahasa Inggris yang berlebihan. Kondisi ini telah membawa pro dan kontra di masyarakat, khususnya dalam penggunaan bahasa Inggris di media sosial seperti Instagram dan TikTok. Modernisasi dan urbanisasi juga turut memberikan dampak terhadap erosi budaya lokal, dimana perpindahan penduduk dari desa ke kota dapat menghilangkan kearifan lokal dan membuat nilai-nilai gotong royong tergantikan oleh individualisme. Di sisi lain, dominasi budaya populer dari luar negeri juga ikut menggeser budaya lokal, terutama di media massa. Budaya populer seperti film Hollywood, K-drama, K-pop, dan anime memiliki daya tarik yang besar, sedangkan film Indonesia masih terkendala dalam peminatannya. Semua dampak ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sedang mengalami dilema dalam mempertahankan keberagaman budayanya di tengah dinamika zaman yang terus berkembang.

Baca Lainnya

Semua Berita