Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan dalam Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya, Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, beliau mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk memotong biaya perjalanan dinas pemerintah ke luar negeri. Menurut Prabowo, langkah tersebut diambil guna memungkinkan alokasi dana yang lebih besar untuk memperbaiki 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia.
Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo juga menyoroti keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang hanya cukup untuk memperbaiki sekitar 20 ribu sekolah di Indonesia. Beliau menekankan urgensi untuk memperbaiki seluruh 330 ribu sekolah di Tanah Air dan menyoroti pengurangan perjalanan dinas ke luar negeri sebagai langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
Prabowo menegaskan bahwa perjalanan dinas ke luar negeri hanya diperbolehkan untuk tugas kenegaraan, kegiatan konferensi penting, atau pendidikan secara resmi. Beliau juga memperingatkan pegawai negeri agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk tujuan wisata menggunakan dana APBN. Prabowo sendiri menjelaskan bahwa perjalanannya ke luar negeri sebagai Kepala Negara RI didasari oleh undangan resmi dari negara lain dan kegiatan konferensi penting demi kepentingan bangsa.
Dengan langkah ini, Prabowo menunjukkan komitmennya dalam memprioritaskan penggunaan anggaran negara untuk kepentingan rakyat dan pendidikan di Indonesia.交Komitmennya itu juga menunjukkan keseriusannya dalam mengoptimalkan penggunaan dana publik untuk pembangunan pendidikan yang lebih baik.