Monday, February 17, 2025

Manfaat dan Tantangan Kurikulum Merdeka

Share

Sejak kemerdekaan Indonesia, negara ini telah beberapa kali mengalami perubahan dalam kurikulum pendidikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Salah satunya adalah pergantian dari Kurikulum 2013 (K13) menjadi Kurikulum Merdeka pada tahun 2022. Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan fleksibilitas dalam pembelajaran, menekankan penguatan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila (P5), dan mengadopsi pendekatan berbasis proyek. Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka, sejalan dengan konsep Merdeka Belajar.

Meskipun Kurikulum Merdeka memiliki keunggulan, seperti fleksibilitas dalam pemilihan mata pelajaran, pendekatan pembelajaran berbasis proyek, dan kebebasan untuk menyesuaikan metode pembelajaran, namun implementasinya di lapangan masih menemui beberapa tantangan. Ketimpangan sarana dan prasarana antara sekolah di kota besar dan daerah terpencil, serta kesiapan guru dalam menguasai teknologi dan mengelola administrasi secara digital, menjadi salah satu hambatan utama dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Pertanyaan mengenai perlunya penggantian Kurikulum Merdeka pun muncul dalam masyarakat. Meskipun pergantian kurikulum membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar, pemerintah lebih baik melakukan pembenahan dan penyempurnaan terhadap Kurikulum Merdeka yang sudah ada daripada menggantinya dengan kurikulum baru. Evaluasi berkala terhadap pelaksanaan kurikulum, penguatan pelatihan guru, serta penyediaan infrastruktur yang merata adalah langkah-langkah yang dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman. Semua hal ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan dan relevansi Kurikulum Merdeka ke depannya.

Baca Lainnya

Semua Berita