Gunung Merapi yang berada di Turi, Sleman, DI Yogyakarta, mengalami aktivitas vulkanik yang cukup tinggi. BPPTKG mencatat bahwa dalam periode pengamatan terbaru, Gunung Merapi mengalami 31 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya. Status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.
Dalam 24 jam terakhir, tercatat bahwa Gunung Merapi meluncurkan belasan guguran lava dengan arah ke hulu Kali Krasak dan Kali Bebeng. Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, mengungkapkan bahwa teramati 15 kali guguran lava ke arah barat daya, dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.800 meter. Selain itu, kegempaan Gunung Merapi juga tetap tinggi, dengan lebih dari 100 gempa terjadi selama 24 jam terakhir.
Meskipun belum tercatat adanya luncuran awan panas guguran dalam 24 jam terakhir, potensi bahaya Gunung Merapi saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas guguran. Potensi bahaya ini dapat terjadi di sektor selatan-barat daya dan tenggara Gunung Merapi. Data pemantauan juga menunjukkan bahwa suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengantisipasi bahaya lahar, awan panas guguran, dan abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.