Monday, February 10, 2025

Fluctuating Crypto Market Pre-Budget 2025: Overview

Share

Dinamika pasar cryptocurrency menjelang Anggaran India 2025 menjadi topik yang menarik untuk dieksplorasi. Dari volatilitas Bitcoin hingga tuntutan untuk regulasi yang progresif, temukan tren global, tantangan utama, dan harapan yang mendorong masa depan sektor kripto.

Dengan pengumuman Anggaran India 2025 yang semakin dekat, sektor cryptocurrency dipenuhi dengan antisipasi. Kenaikan harga Bitcoin dan sikap mendukung dari Presiden Donald Trump terhadap aset digital telah menetapkan panggung untuk perkembangan yang potensial.

Namun, keadaan volatile pasar kripto global dan ketidakpastian seputar regulasi menyajikan gambaran yang campur aduk.

Optimisme dalam Komunitas Crypto India

Tokoh industri terkemuka mendesak reformasi progresif dalam Anggaran Persatuan mendatang. Nikhil Sethi, Pendiri dan MD Zuvomo, menyoroti perlunya kerangka regulasi yang selaras dengan standar global.

Dia menekankan bahwa ambiguitas dalam kepatuhan dan kebijakan pajak regresif, seperti pajak 30% pada pendapatan kripto dan mekanisme TDS 1%, telah meredam inovasi dan mendorong bakat ke luar negeri.

“Desentralisasi tidak dapat dilarang, hanya bisa diatur,” katanya, menyerukan India untuk mengikuti jejak negara-negara seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Korea Selatan, yang telah merangkul kebijakan ramah crypto.

Demikian pula, Raj Karkara menganjurkan untuk mengakui kripto sebagai kelas aset formal dengan klasifikasi yang jelas. Dia percaya bahwa kejelasan regulasi tidak hanya akan melindungi investor tetapi juga memberikan fondasi yang stabil bagi industri untuk berkembang.

Kavitha Kanaparthi, Pendiri dan CEO Soulverse, menekankan pentingnya penyederhanaan aturan pajak untuk memungkinkan menutup kerugian dari satu cryptocurrency ke cryptocurrency lainnya. Dia berpendapat bahwa kerangka yang kokoh yang mengatasi pencucian uang (AML) dan pendanaan teroris (CTF) akan menguntungkan investor dan pemerintah.

Tren Kripto Global: Tantangan dan Peluang

Secara global, pasar kripto telah menyaksikan gejolak, dengan Bitcoin dan altcoin utama mengalami penurunan tajam.

Bitcoin, yang baru-baru ini mendekati harga tertingginya $109.114, turun 5,1% dalam 24 jam terakhir untuk diperdagangkan sedikit di atas $99.000. Namun, saat ini pada 28 Januari 2025, harga BTC telah kembali naik di atas $100.000.

Penurunan ini bertepatan dengan penjualan pasar yang lebih luas yang dipicu oleh beberapa faktor:

Inovasi AI DeepSeek dan Dampaknya

Start-up Cina, DeepSeek, mengumumkan pengembangan model AI yang kompetitif dengan biaya sebagian dari biaya tradisional. Hal ini memicu kekhawatiran tentang dominasi AS dalam AI dan menyebabkan penjualan saham teknologi, yang berdampak pada cryptocurrency.

Nasdaq turun 3%, dengan penambang Bitcoin seperti Core Scientific dan Terawulf mengalami kerugian lebih dari 29%.

Perintah Eksekutif Trump dan Reaksi Pasar

Perintah eksekutif terbaru Presiden Donald Trump, termasuk pembentukan “Kelompok Kerja Presidensial tentang Pasar Aset Digital,” bertujuan untuk menetapkan regulasi federal untuk aset digital.

Langkah ini meningkatkan kepercayaan investor, dengan dana kripto global menarik aliran masuk bersih sebesar $1,9 miliar minggu lalu, seperti dilaporkan oleh CoinShares.

Namun, ketidakmunculan Trump untuk secara langsung menyinggung Bitcoin dalam perintahnya menimbulkan keraguan tentang komitmennya untuk mendirikan cadangan Bitcoin.

Sensitivitas Pasar terhadap Kekuatan Makroekonomi

Pindah cepat pasar kripto ke wilayah bearish menyoroti sensitivitasnya terhadap perubahan makroekonomi.

Dengan pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang akan datang, ketidakpastian investor telah dalam, menghasilkan penurunan 5,2% dalam total kapitalisasi pasar kripto, yang kini berdiri di $3,42 triliun.

Peran Pemimpin Industri dan Investasi Institusional

MicroStrategy, pemain kunci dalam investasi Bitcoin institusional, terus melanjutkan strategi akumulasi agresifnya. Perusahaan baru-baru ini memperoleh 10.107 BTC, membawa total asetnya menjadi 471.107 BTC. Langkah ini menegaskan peran semakin besar pemain institusional dalam membentuk pasar kripto.

Sementara itu, altcoin seperti Ethereum, XRP, Solana, dan Cardano mencerminkan kerugian Bitcoin, dengan penurunan antara 7% hingga 11%. Memecoins seperti $TRUMP juga mengalami volatilitas, menimbulkan pertanyaan etis tentang manipulasi pasar.

Menuju Masa Depan: Harapan dari Anggaran 2025

Komunitas kripto India berharap bahwa Anggaran 2025 akan membawa reformasi untuk mendukung inovasi dan pertumbuhan. Kebijakan perpajakan yang disederhanakan, panduan regulasi yang jelas, dan pengakuan cryptocurrency sebagai kelas aset formal adalah beberapa tuntutan teratas.

Langkah-langkah tersebut tidak hanya akan melindungi kepentingan konsumen tetapi juga akan menarik investasi institusional dan menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi startup.

Saat tren global mengungkapkan peluang dan kerentanan dari pasar kripto, India memiliki kesempatan untuk menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam revolusi aset digital. Dengan menyelaraskan kebijakannya dengan standar internasional, negara ini dapat membuka potensi penuh dari teknologi yang transformatif ini.

Sebagai kesimpulan, meskipun pasar kripto tetap volatile, antisipasi seputar Anggaran 2025 menawarkan gambaran optimisme untuk masa depan. Hari-hari mendatang akan memperlihatkan apakah India dapat tampil dan menetapkan preseden untuk regulasi kripto progresif.

Baca Lainnya

Semua Berita