Saturday, February 8, 2025

“Kontroversi Target Mobil Listrik di AS: Donald Trump vs Joe Biden”

Share

Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47, Donald Trump, mengumumkan pembatalan target mobil listrik di negara tersebut setelah dilantik. Pada hari yang sama dengan pelantikannya, Trump mengeluarkan Perintah Eksekutif untuk mencabut kebijakan yang ditinggalkan oleh Presiden sebelumnya, Joe Biden. Kebijakan itu menargetkan 50 persen mobil listrik di AS pada tahun 2030, namun tidak diikat oleh hukum AS.

Langkah Trump ini merupakan bagian dari janji kampanyenya untuk menghapus kebijakan lingkungan yang dikenalkan oleh Biden. Dia juga mendukung produsen mobil AS untuk kembali membuat kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak. Selain itu, Trump berjanji untuk menarik Mandat Kendaraan Listrik yang merupakan standar polusi otomotif yang diperkenalkan oleh kabinet Biden.

Reaksi terhadap keputusan Trump datang dari Direktur Kampanye Transportasi Iklim Aman dari Center for Biological Diversity, Dan Becker. Becker menyebut bahwa keputusan Trump akan memberatkan warga AS dengan harga yang lebih tinggi, polusi yang lebih banyak, dan kompetitivitas yang lemah. Perintah Eksekutif Trump juga termasuk penundaan dana untuk membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum dan penghapusan target penjualan mobil listrik di berbagai negara bagian.

Selama masa kepresidenan sebelumnya, Trump sudah pernah membawa AS keluar dari Kesepakatan Iklim Paris. Namun, keputusan tersebut dikoreksi oleh Joe Biden ketika dia menggantikan Trump sebagai Presiden AS. Hal ini menunjukkan perubahan kebijakan energi yang signifikan antara dua presiden AS berbeda.

Baca Lainnya

Semua Berita