Saturday, February 8, 2025

“Strategi UMKM Berkelanjutan: Masa Depan Ekonomi Indonesia”

Share

Perekonomian Indonesia menunjukkan tren stabil di tengah ketidakpastian dan dinamika global yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi mencapai 5% pada tahun 2024, menjadikan Indonesia tetap berada di jalur positif dibandingkan negara lain yang mengalami stagnasi. UMKM menjadi tulang punggung utama dalam menghadapi dinamika ekonomi, memberikan kontribusi besar terhadap PDB nasional dan mengurangi angka pengangguran serta kemiskinan. Namun, tantangan seperti inflasi, fluktuasi nilai tukar, dan dampak pascapandemi menjadi ujian besar bagi keberlangsungan UMKM.

Data Kementerian UMKM menunjukkan bahwa hampir 99,9% total usaha di Indonesia adalah usaha mikro kecil. UMKM menyumbang sekitar 61% terhadap PDB nasional, dengan nilai mencapai Rp9.300 triliun. Sektor ini juga memberikan kontribusi sebesar 15% terhadap ekspor nonmigas dan menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia. Sejarah membuktikan ketangguhan UMKM dalam krisis ekonomi, seperti yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008.

Ketika pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020, UMKM kembali diuji. Banyak usaha kecil terpaksa tutup akibat pembatasan aktivitas dan menurunnya daya beli masyarakat. Namun, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan sejumlah kebijakan strategis untuk mendukung sektor UMKM, seperti menurunkan suku bunga KUR menjadi 3% per tahun dan ekspansi skema penjaminan kredit. Digitalisasi juga menjadi fokus utama dengan program Digital UMKM 2024 yang bertujuan untuk memasukkan 20 juta UMKM ke dalam ekosistem digital.

Dari pengalaman Tiongkok dan India, Indonesia dapat mengambil pelajaran dalam mengembangkan UMKM sebagai pilar ekonomi. Pengembangan ekosistem digital, insentif pajak, dan akses pembiayaan murah, serta kemitraan strategis antara UMKM dan perusahaan besar menjadi kunci keberhasilan. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan UMKM di Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di era modern.

Baca Lainnya

Semua Berita