Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sedang meningkatkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi untuk transportasi kereta api pada tahun 2025 sebagai upaya mendukung visi besar pembangunan Indonesia, Astacita. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menyediakan transportasi yang murah, andal, dan ramah lingkungan bagi rakyat. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pentingnya dukungan BBM subsidi ini untuk pengembangan transportasi kereta api yang efisien dan aman.
Selain itu, Vice Presiden Public Relations KAI Anne Purba juga menyoroti pentingnya Astacita yang mencakup delapan cita-cita strategis untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera. Peningkatan kuota BBM Subsidi untuk Kereta Api pada 2025 mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengoperasian kereta api sebagai moda transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan. Distribusi kuota ini akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional masing-masing wilayah.
KAI menyambut baik peningkatan kuota subsidi ini sebagai bentuk kepercayaan pemerintah dalam mendukung moda transportasi kereta api. Anne menegaskan bahwa peningkatan kuota ini akan dioptimalkan dengan transparansi dan efisiensi operasional untuk menjaga kelancaran transportasi. Peningkatan ini juga akan mendukung pengembangan ekonomi daerah serta proyek KA Perintis Makassar-Parepare, menjadikan kereta api sebagai bagian dari solusi transportasi yang berkelanjutan di Indonesia. Kolaborasi strategis antara pemerintah dan BUMN dalam mencapai cita-cita besar bangsa tercermin dalam upaya ini.