Sunday, February 9, 2025

“HGB Sidoarjo dan Abrasi: Temuan Penting Menteri ATR/BPN”

Share

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Nusron Wahid, menyatakan bahwa Hak Guna Bangunan (HGB) di laut Sidoarjo terbentuk akibat abrasi. Polda Jawa Timur berencana untuk mengumpulkan data lebih lanjut dan meminta citra satelit sebagai langkah selanjutnya. Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman, menjelaskan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terkait sedang dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut apakah HGB tersebut semula merupakan tambak perikanan yang mengalami abrasi atau memang merupakan bagian dari lautan. Tantangan dalam investigasi ini dihadapi karena dokumen yang mengeluarkan HGB tersebut dikeluarkan oleh pejabat lama, serta minimnya pengetahuan warga sekitar terkait status lahan tersebut.

Menteri Nusron Wahid menunjukkan bukti foto atau peta lahan sebelum dan sesudah abrasi, menegaskan bahwa HGB di Laut Sidoarjo dulunya adalah tambak perikanan yang terbentuk menjadi bagian dari lautan akibat abrasi. Namun, klaim tersebut mendapatkan respons negatif dari Direktur WALHI yang meminta transparansi dari BPN dalam membuktikan klaim tersebut kepada publik. Dosen dari Universitas Airlangga, Thanthowy Syamsuddin, melakukan pengamatan citra satelit menggunakan data visual dari Google Earth, yang merekam perubahan kondisi wilayah HGB dari tahun 1988 hingga 2022. Hasil pengamatannya menunjukkan konsistensi bahwa kawasan yang bersertifikat HGB merupakan pesisir, area mangrove, tambak perikanan, dan laut, tanpa adanya bukti bahwa kawasan tersebut pernah digunakan untuk pemukiman atau pembangunan.

Baca Lainnya

Semua Berita