Rem cakram saat ini sudah menjadi standar pada sebagian besar motor baru, baik di roda depan maupun di kedua roda. Rem cakram dikenal karena kemampuannya yang pakem dan membutuhkan sedikit perawatan. Namun, terkadang rem cakram bisa terasa kurang pakem, dan hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah kampas rem yang sudah menipis atau usang, atau mungkin ada masalah pada sistem hidrolik. Untuk memeriksa kondisi kampas rem, Anda bisa melihat visual atau memeriksa langsung kampas rem. Apabila celah di kampas tidak terlihat, itu menandakan kampas sudah habis. Namun, jika masih tebal, kemungkinan masalahnya adalah minyak rem yang ‘masuk angin’ atau usia kampas yang sudah melebihi batas.
Untuk mengatasi rem yang kurang pakem, salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan mengganti kampas rem. Kampas rem bawaan bisa saja mengalami kekurangan performa setelah beberapa waktu penggunaan. Beberapa kampas rem genuine bahkan bisa terlalu keras sehingga mengikis piringan cakram. Selain itu, penggantian kampas rem dengan produk aftermarket juga bisa menjadi solusi untuk menjaga performa rem tetap optimal. Namun, sebelum mengganti kampas rem, pastikan tidak ada masalah pada sistem hidrolik, seperti kebocoran atau udara yang masuk dalam saluran minyak rem.
Selain penggantian kampas rem, teknik lain yang dapat dilakukan untuk membuat rem cakram motor kembali pakem adalah dengan teknik bleeding dan menguras minyak rem. Bleeding dilakukan untuk menghilangkan udara yang masuk dalam saluran minyak rem, sehingga rem dapat bekerja dengan optimal. Sedangkan pengurasan minyak rem perlu dilakukan minimal setiap dua tahun sekali untuk menjaga kualitas minyak rem yang digunakan. Terakhir, jika ingin meningkatkan kinerja pengereman, Anda bisa mengganti cakram bawaan dengan produk aftermarket jenis floating. Cakram floating memiliki desain yang lebih optimal dan bisa mencegah cakram melengkung karena panas tinggi saat pengereman.