Transmisi Dual Clutch Transmission (DCT) merupakan inovasi terbaru dalam sistem perpindahan gigi pada kendaraan. Awalnya dikenal pada mobil-mobil buatan Eropa seperti Volkswagen dan Porsche, kini DCT semakin populer di mobil-mobil buatan China. Teknologi DCT menggunakan dua kopling independen untuk mengontrol perpindahan gigi, mirip dengan konsep AMT yang mengotomatiskan transmisi manual. DCT memiliki dua unit kopling, di mana satu unit bertanggung jawab untuk gigi ganjil dan yang lainnya untuk gigi genap. Proses perpindahan gigi dilakukan oleh komputer atau ECU dengan sangat cepat dan tanpa jeda.
DCT pertama kali diperkenalkan dalam dunia balap untuk meningkatkan akselerasi dan efisiensi waktu. Kini, teknologi DCT mulai diterapkan pada mobil-mobil komersial untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih responsif dan fleksibel. DCT menjadi pilihan populer dalam berbagai model kendaraan, mulai dari mobil sport hingga kendaraan harian. Fasilitas mode manual pada DCT memungkinkan pengemudi memilih perpindahan gigi melalui paddle shift atau tuas transmisi.
Ada dua jenis transmisi DCT, yaitu DCT Kering dan DCT Basah. DCT Kering cocok untuk kendaraan dengan output tenaga mesin rendah hingga menengah, lebih ringan dan efisien dibandingkan DCT Basah, namun rentan terhadap overheating. Sementara itu, DCT Basah menggunakan cairan transmisi untuk mendinginkan kopling, cocok untuk kendaraan berperforma tinggi tetapi memiliki bobot lebih berat dan memerlukan perawatan lebih mahal. Dalam memilih kendaraan dengan transmisi dual clutch, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan serta mempertimbangkan kebutuhan pengemudi.
Kelebihan transmisi DCT antara lain tarikan responsif dan konsumsi BBM lebih efisien. Dengan dua kopling yang bekerja simultan, perpindahan gigi menjadi hampir instan dan memberikan sensasi berkendara yang responsif. DCT menggabungkan kenyamanan transmisi otomatis dengan performa transmisi manual, memberikan pengalaman berkendara yang lebih sigap, terutama pada akselerasi. Selain itu, DCT memberikan performa optimal dan efisien selama berkendara, terutama untuk kecepatan konstan di jalan raya.
Namun, ada juga kekurangan pada transmisi DCT. Biaya produksi dan perawatan lebih mahal dibandingkan transmisi otomatis konvensional, serta risiko overheating terutama pada DCT Kering. Perpindahan gigi terkadang terlalu cepat pada kecepatan rendah, membuat sensasi berkendara kurang nyaman. Meskipun demikian, DCT tetap menjadi pilihan ideal bagi pengemudi yang menginginkan performa berkendara tinggi dengan perpindahan gigi yang mulus dan efisien. Jadi, sebelum memilih kendaraan dengan transmisi DCT, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pribadi.