Saturday, January 18, 2025

“Penemuan Terbaru tentang Brain Rot: Scroll Tanpa Henti”

Share

Menyelami Dunia `Brain Rot`: Bahaya Kebiasaan Scroll Tanpa Henti di Media Sosial

Siapa yang tak kenal dengan perasaan ‘kosong’ yang muncul setelah berjam-jam menonton konten online yang sebenarnya tak terlalu penting? Istilah “brain rot” pun kian populer, merujuk pada efek buruk dari kebiasaan menghabiskan waktu terlalu banyak di media sosial. Menurut psikolog dari Universitas Oxford, Andrew Przybylski, istilah ini adalah gejala dari zaman kita saat ini yang serba digital.

Mungkin sudah saatnya untuk menggali lebih dalam tentang apa sebenarnya fenomena “brain rot” ini. Istilah ini pertama kali muncul dalam buku Walden karya Henry David Thoreau pada tahun 1854. Thoreau mengkritik kecenderungan masyarakat yang lebih memilih hal-hal yang sederhana dan mudah daripada ide-ide yang kompleks. Hal ini dipandang sebagai tanda menurunnya kemampuan manusia untuk berpikir secara mendalam dan serius.

“Brain rot” dapat diartikan sebagai “kemalasan intelektual” akibat kebiasaan mengonsumsi konten yang tak mendorong berpikir kritis atau kreatif. Terlalu banyak eksposur terhadap “brain rot” dapat memberikan dampak negatif pada pikiran, emosi, dan fisik seseorang. Mulai dari kesulitan mengingat informasi baru, perubahan mood yang tidak stabil, hingga penurunan kemampuan berpikir secara logis.

Untuk mencegah “brain rot”, kita perlu memperhatikan kualitas dan jumlah waktu yang dihabiskan di media sosial. Sisihkan waktu untuk aktivitas fisik dan interaksi langsung dengan orang di sekitar. Hindari terus-menerus mengonsumsi konten yang tak memberi manfaat pada pikiran kita. Dengan demikian, kita dapat menjaga kesehatan mental kita dari dampak buruk “brain rot” yang dapat timbul akibat kebiasaan scroll tanpa henti di media sosial.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang “brain rot” dan cara menghindarinya, kita bisa menyesuaikan pola interaksi online kita agar tetap produktif dan berkualitas tanpa harus terperangkap dalam daur “brain rot” yang merugikan.

Baca Lainnya

Semua Berita