Pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan rencana penggabungan beberapa perusahaan pelat merah yang beroperasi di sektor infrastruktur, dengan target penyelesaian pada akhir triwulan pertama tahun 2025. Enam BUMN Karya yang terlibat dalam proses integrasi ini meliputi PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Brantas Abipraya (Persero).
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, juga dikenal sebagai Tiko, mengungkapkan rencana penggabungan ini. Menurutnya, Waskita akan digabungkan dengan Hutama Karya, Wijaya Karya bersama PT PP, dan Brantas Abipraya dengan Adhi Karya. Namun, model penggabungan antara perusahaan-perusahaan tersebut masih dalam tahap pembahasan.
Proses penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) untuk penggabungan antara Waskita dan Hutama Karya sedang berlangsung, di mana Waskita nantinya akan berada di bawah naungan Hutama Karya. Sedangkan, kajian terkait struktur penggabungan antara WIKA dengan PT PP, serta Brantas Abipraya dengan Adhi Karya, masih terus dilakukan.
Keputusan akhir terkait penggabungan ini diharapkan dapat ditetapkan pada akhir triwulan pertama tahun 2025. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk mengoptimalkan kinerja sektor infrastruktur melalui integrasi perusahaan BUMN Karya yang ada.
