Pesawat Embraer 190 Azerbaijan Airlines jatuh di dekat Bandara Aktau, Kazakstan pada Rabu (25/12/2024). Pesawat tersebut membawa 69 penumpang dan terbang dari Baku ke Grozny sebelum jatuh sekitar tiga kilometer dari kota Aktau. Dari kecelakaan tersebut, sebanyak 29 penumpang berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke rumah sakit. Berdasarkan informasi awal, kejadian tersebut disebabkan oleh tabrakan dengan sekawanan burung.
Rusia dan Kazakhstan berusaha untuk meredam spekulasi terkait jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines sebagai respon terhadap pernyataan seorang pejabat AS yang menyebut adanya indikasi awal bahwa sistem antipesawat Rusia dapat menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Penyelidikan terkait penyebab kecelakaan masih berlangsung dan Dmitri Peskov, juru bicara Kremlin, menekankan pentingnya menunggu hasil penyelidikan sebelum berspekulasi lebih lanjut.
Ketua Senat Kazakhstan, Ashimbayev Maulen, juga menegaskan bahwa penyebab jatuhnya pesawat masih belum diketahui dan penyelidikan akan dilakukan secara transparan. Tuduhan terkait penembakan oleh sistem pertahanan udara Rusia dianggap tidak berdasar dan tidak etis. Pesawat tersebut seharusnya terbang dari Baku ke Grozny namun jatuh di Kazakhstan setelah menyimpang dari rute yang direncanakan, menyebabkan 29 orang selamat dan 38 orang tewas.
Video kecelakaan menunjukkan pesawat jatuh dan terbakar saat menghantam tanah, disertai dengan gumpalan asap hitam. Andriy Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, menduga bahwa pesawat jatuh akibat sistem pertahanan udara Rusia berdasarkan rekaman video dari dalam pesawat yang menunjukkan “rompi pelampung bocor.” Hal ini masih merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung dalam mencari tahu kebenaran di balik kecelakaan tersebut.
