Pasar mobil baru di Indonesia menyaksikan berbagai tantangan yang menghambat pertumbuhan penjualan pada tahun 2024. Dari dampak tahun politik hingga penurunan daya beli, pasar mobil menghadapi rintangan yang signifikan. Tahun politik, terutama dengan pemilihan umum presiden dan pemilihan kepala daerah, mempengaruhi konsumsi kendaraan dari kelas menengah ke atas. Sementara itu, penurunan daya beli juga dirasakan oleh kalangan pembeli mobil, dengan data deflasi berdampak pada harga dan kredit macet meningkat.
Guna menghadapi tantangan tersebut, pabrikan mobil harus beradaptasi dengan kondisi pasar yang sulit. Leasing mobil menjadi solusi bagi banyak calon pembeli yang mengalami kesulitan dalam memperoleh kredit. Meskipun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menurunkan target penjualan mobil pada tahun 2024, pasar mobil tetap menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Data penjualan retail dan wholesales menunjukkan penurunan yang cukup tajam, meskipun pasar masih berusaha mencapai target penjualan.
Secara keseluruhan, kondisi pasar mobil baru di Indonesia pada tahun 2024 menyerukan kehati-hatian bagi para pelaku industri. Dengan penurunan daya beli dan kredit yang meningkat, pasar mobil harus menemukan strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan tersebut. Meskipun target penjualan turun, pasar mobil terus berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal meskipun dalam kondisi yang tidak menguntungkan.