Nissan dan Honda berencana untuk melakukan merger pada tahun 2026 dengan tujuan membentuk grup otomotif terbesar ketiga di dunia. Mitsubishi juga memiliki peluang bergabung dalam merger tersebut. Rencana merger ini diumumkan oleh Nissan Motor Corporation dan Honda Motor Corporation pada Senin, 23 Desember 2024. Mereka berencana untuk membentuk sebuah joint holding sebagai induk perusahaan gabungan.
Nissan dan Honda telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendiskusikan integrasi bisnis di bawah induk perusahaan baru tersebut, dengan target untuk mencapai kesepakatan definitif pada Juni 2025. Proses integrasi awal akan dipimpin oleh Honda, yang secara kapitalisasi pasar lebih besar. Mereka berencana untuk memperkokoh posisi mereka di pasar otomotif global yang semakin kompetitif.
President and CEO Honda Motor Corporation, Toshihiro Mibe, menegaskan bahwa integrasi bisnis dengan Nissan akan membantu keduanya menjadi lebih kompetitif, bukan sekadar langkah penyelamatan bagi Nissan. Meskipun demikian, mereka tetap akan fokus pada perbaikan kondisi internal perusahaan untuk memastikan keberhasilan merger ini.
Setelah merger, Nissan dan Honda akan tetap memasarkan merek-merek yang berada di bawah mereka dan akan membantu merek-merek tersebut tumbuh secara adil. Di sisi lain, Mitsubishi, yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Nissan, juga berpotensi untuk bergabung dalam pembicaraan merger. Keputusan terkait keterlibatan Mitsubishi dalam integrasi bisnis Nissan-Honda dijadwalkan akan diambil pada Januari 2025.
Merger antara Nissan dan Honda ini diharapkan dapat menjadikan mereka sebagai grup otomotif terbesar ketiga di dunia, setelah Toyota dan Volkswagen (VW). Hal ini juga dianggap sebagai langkah strategis untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar otomotif global.
