Korea Selatan resmi menjadi negara dengan populasi “super tua” setelah persentase penduduk yang berusia 65 tahun atau lebih sudah melebihi 20 persen. Hal ini terjadi karena negara tersebut menghadapi krisis demografis akibat populasi yang cepat menua dan angka kelahiran yang rendah. Data Kemendagri Korea Selatan menunjukkan bahwa jumlah warga yang berusia 65 tahun atau lebih mencapai 10,24 juta, yang setara dengan 20 persen dari total populasi negara yang berjumlah 51,22 juta orang. Kelompok usia lanjut ini telah meningkat secara bertahap selama bertahun-tahun, dari 4,9 juta jiwa pada tahun 2008 menjadi 19,05 persen pada Januari tahun ini.
Per Senin, tercatat jumlah wanita dalam kelompok usia tersebut mencapai 5,69 juta, sementara pria berjumlah 4,54 juta jiwa. Provinsi Jeolla Selatan menjadi wilayah dengan persentase tertinggi mencapai 27,18 persen, sementara Sejong memiliki persentase terendah dengan 11,57 persen. Di Seoul, kelompok usia lanjut tersebut mencakup 19,41 persen dari total populasi. Korea Selatan berencana untuk membentuk kementerian khusus yang fokus pada strategi populasi guna mengatasi krisis demografis yang sedang terjadi. Langkah-langkah respons yang fundamental dan sistematis diharapkan dapat membantu menghadapi tantangan ini. Otoritas Korea Selatan berharap dengan langkah-langkah konkret, negara dapat mengelola populasi lanjut usia secara lebih efektif.
