Pada Rabu (19/4/2023), sebuah video menggambarkan kerumunan yang ketakutan di Sanaa, Yaman, akibat tembakan dan ledakan listrik selama acara distribusi bantuan keuangan selama bulan suci Ramadhan. Pada Sabtu (21/12/2024) malam, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengklaim bertanggung jawab atas serangan udara di ibu kota Yaman. Serangan tersebut ditujukan pada fasilitas penyimpanan rudal dan pusat komando Houthi (Ansarullah) di Sana’a, dengan tujuan menghentikan operasi terhadap kapal perang di Laut Merah. Namun, laporan yang saling bertentangan menyebutkan bahwa Israel atau Amerika Serikat juga terlibat dalam serangan tersebut. Hingga saat ini, belum ada laporan tentang target pasti, kerusakan, atau korban akibat serangan tersebut. Seorang analis militer mengungkapkan bahwa Israel sedang mempersiapkan serangan lain terhadap Yaman, sementara pertahanan udara Israel tidak mampu melawan rudal hipersonik yang ditembakkan dari Yaman. Serangan yang terjadi sebelumnya termasuk serangan rudal Yaman terhadap target militer di Jaffa (Tel Aviv), dengan berbagai jumlah pesawat nirawak dan rudal yang telah diluncurkan dari Yaman ke Israel sejak Oktober 2023. Sumber berita: Antara.
