Sunday, September 21, 2025

“Insentif Mobil 2025: Investasi Besar untuk Mobil Hijau”

Share

Pemerintah Indonesia telah merencanakan insentif mobil baru pada tahun 2025, yang diharapkan akan memberikan prioritas bagi merek-merek yang sudah melakukan investasi besar di Indonesia serta mobil-mobil berteknologi ramah lingkungan. Insentif ini mencakup potongan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk mobil konvensional, hybrid, dan listrik murni. Beberapa insentif yang sudah dipastikan termasuk PPnBM 3 persen untuk mobil hybrid dan berbagai insentif untuk kendaraan elektrifikasi, seperti PPN 1 persen dan PPnBM 0 persen untuk mobil listrik rakitan lokal.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengatakan bahwa pemerintah juga ingin melibatkan mobil-mobil bermesin konvensional dalam paket insentif tahun 2025. Namun, ia menyoroti pentingnya memperhatikan pabrikan mobil yang telah menunjukkan keseriusan dan komitmen investasi di Indonesia. Hyundai merupakan salah satu merek yang telah berinvestasi besar di Tanah Air melalui pembangunan pabrik dan rantai pasokan lokal. Selain itu, Soerjopranoto juga menyoroti perlunya insentif yang mendorong perkembangan industri mobil hijau agar mendapatkan perlakuan yang lebih baik.

Hyundai menyambut baik rencana pemerintah untuk memberikan insentif yang mirip dengan masa pandemi Covid-19, yang telah terbukti mendorong pertumbuhan pasar otomotif nasional. Diharapkan insentif ini dapat meningkatkan penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2025, yang diprediksi akan mencapai 1 juta unit, melebihi target penjualan tahun ini yang hanya 850 ribu unit dikarenakan penurunan daya beli dan efek politik.

Baca Lainnya

Semua Berita